ILMU UNTUK SEMUA
Kamis, 11 April 2013
IPS,Bentuk Pengendalian Konflik Sosial
Bentuk Pengendalian Konflik Sosial
Adanya perbedaan kepentingan yang berlawanan antarkelompok membuat kelompok-kelompok tersebut senantiasa dalam suasana konflik. Konflik yang merupakan gejala kemasyarakatan akan senantiasa melekat dalam kehidupan masyarakat dan tidak mungkin di lenyapkan. Konflik akan lenyap apabila masyarakat tersebut lenyapa pula. Dengan demikian, yang dapat dilakukan adalah mengendalikan konflik dalam masyarakat agar tidak mengarah ke bentuk kekerasan. Adapun bentuk-bentuk pengendalian konflik, antara lain sebagai berikut.
1.
Gencatan Senjata
Gencatan senjata dilakukan apabila konflik terjadi dalam skala besar yang melibatkan banyak orang serta menggunakan senjata. Pada dasarnya yang dimaksud gencatan senjata adalah upaya penangguhan permusuhan dalam janka waktu tertentuguna melakukan pekerjaan tertentu yang tidak boleh di ganggu. Misalnya, untuk merawat yang luka-luka mengubur yang meninggal, perundingan perdamaian, merayakan hari suci keagaman, dan sebagainya.
2.
Mediation
Untuk menciptakan suasana adil dalam menyelesaikan konflik diperlukan pihak penengah yang bersifat netral yang disebutmediator. Pada dasarnya yang disebut mediasi adalahj upaya penyelesaian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak
diberi keputusan yang mengikat. Pihak ketiga adalah pihak netral yang kedudukannya hanya sebagai penasihat saja dan tidak berwenang member keputusan untuk menyelesaikan perselisihan. Contoh penyelesaian sangketa antara pemerintah RI dengan Gerakan Aceh Merdeka oleh Finlandia sebagai mediator dengan melalui perjanjian Helsinki.
3.
Reconciliation
Rekonsiliasi adalah usaha-usaha untuk menemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih guna mendapatkan persetujuan bersama. Contoh penyelesaian masalah penentuan UMR, kesejahteraan buruh dan keselamatan kerja yang dilakukan perserikatan buruh dengan pihak perusahaan melalui Kementrian Tenaga Kerja.
4.
Toleransi
Apabila konflik bersifat sederhana dengan inti permasalahan yang bersifat lunak, maka penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan cara toleransi. Toleransi adalah suatu sikap dimana kedua belah pihak mempertahankan pendiriannya masing-masing, tetapi bersedia menghormati pendirian orang lain sehingga tidak perlu menimbulkan permusuhan. Misalnya, toleransi antar umat beragama.
5.
Stalemate
Stalemate pada dasarnya merupakan proses penyelesaian konflik yang paling efektif dan murah, karena terjadinya secara alamiah tanpa ada pihak yang menghendaki. Stalemate adalah suatau keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, namun berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin maju atau mundur. Contoh perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet (Rusia) pada masa lalu.
6.
Coersion
ion adalah salah bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh suatu paksaan. Coercion terjadi apabila salah satu pihak berada dalam keadaan yang sangat lemah, sementara di pihak lain sangat kuat. Contoh, penggusuran pemukiman kumuh (slum) yang ada di bantaran sungai oleh pemerintah yang ada dilakukan poliai pamong praja.
7.
Compromisme (Kompromi)
Kompromi merupakan salah satu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat masing-masingmengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap pertentangan yang ada. Contoh, kesepakatan antara peserta demonstran dengan polisi sebagai petugas keamanan untuk saling menjaga ketertiban dan kedisiplinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar