Penyebab Konflik Sosial
Berdasarkan
Pengertiannya, konflik terjadi karna adanya perbedaan mendasar berupa perbedaan
kepentingan atau tujuan dari pihak-pihak yang terlibat. Pada kenyataanya, tidak
semua konflik terjadi karena perbedaan kepentingan. Terdapat banyak hal yang
mampu memicu timbulnya konflik dalam masyarakat. Berikut factor-faktor penyebab
konflik social dalam masyarakat.
1.
Perbedaan status dan peran social
Status
social dan peran seseorang atau kelompok tidaklah sama. Misalnya, perbedaan
status buruh dan majikan, kaya dan miskin seringkali menjadi penyebab timbulnya
konflik social. Peran social merupakan perilakau yang diharapkan diperbuat
sesorang atau kelompok orang sesuai dengan kedudukannya di masyarakat. Semakin
banyak jumlah status social disandang seseorang semakin banyak pula peran yang
dijalankannya.
2. Perubahan
unsur-unsur kebudayaan
Pengaruh budaya global menjadi
penyebab perubahan nilai-nilai, perilaku, pandangan hidup, kepercayaan, dan
gaya hidup. Perubahan tersebut seringkali menjadi penyebab timbulnya konflik
social. Masuknya pengaruh budaya global sering dengan proses penyebaran
penduduk dunia, dinamakan difusi kebudayaan (culture diffusion)
3. Perbedaan kepentingan dan pandangan hidup
Setiap orang atau kelompok
social mempunyai kepentingan dan pandangan hidup yang berbeda-beda. Perbedaan
tersebut seringkali menjadi pemicu timbulnya persaingan dan pertentangan
social. Misalnya, Anton lebih senang membeli buku untuk menunjang pelajarannya
di sekolah. Sebaliknya, teman-teman lebih senang membeli rokok karena sudah
kecanduan. Perbedaan kepentingan dan pandangan hidup itulah yang kadang-kadang
menjadi penyebab timbulnya konflik social dalam kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu, alam pergaulan di masyarakat luas harus bersikap toleran terhadap
orang atau kelompok lain.
4. Perbedaan
nilai dan norma social
Perbedaan nilai dan norma
social seringkali menjadi penyebab timbulnya konflik social. Kunci utama dalam
menghindari konflik social akibat perbedaan nilai dan norma social adalah saling
menghargai dan toleran terhadap perbedaan.
5. Perbedaan
nilai-nilai kebudayaan
Perbedaan kebudayaan dapat
menimbulkan persaingan dan konflik social. Apalagi dengan masuknya budaya dari
luar yang negative, yang sering menimbulkan pertentangan social dalam kehidupan
masyarakat kita. Budaya pornografi, pornoaksi, aborsi, dan narkoba menjadi
pertentangan social dalam kehidupan masyarakat.
letsgosinjisekaie@gmail.com
Zaman dahulu, Nusantara sudah mempunyai beragam suku, keyakinan, cara pandang hidup, adat, bahasa dan hal lainnya.
BalasHapusTetapi, zaman dahulu, musuh kita satu, common enemy, yaitu penjajah. Sehingga perbedaan apapun bisa kita tumbuk untuk memerdekakan bangsa.
Sepertinya kita membutuhkan common enemy (kesamaan musuh) untuk kembali mengikat perbedaan-perbedaan setiap daerah.