Kamis, 11 April 2013

Konflik Sosial


Tanda-Tanda Adanya Konflik Sosial
Indikator yang diberikan oleh Charles Lewis Taylor dan Michael C. Hudson (1972) untuk mengetahui apakah dimasyarakat sedang terjadi konflik atau tidak,yaitu sebagai berikut.
1.      Demonstrasi (a protest demonstration), demonstrasi adalah sejumlah orang yang tanpa menggunakan kekerasan mengorganisasikan diri untuk melakukan protes. Pihak yang sering menjadi sasaran demonstrasi adalah pemerintah, pengusaha, pimpinan, dan lain-lain.
2.      Kerusuhan, maksud dan tujuan kerusuhan hampir sama dengan demonstrasi. Hanya saja dalam kerusuhan disertai dengan kekerasan fisik, pengrusakan barang-barang, dan tindakan anarkis. Perbedaan antara kerusuhan dan demonstrasi terletak pad sifatnya yang spontan dan dipicu oleh suatu insiden atau perilaku kelompok yang kacau.
3.      Serangan bersenjata, dapat dilakukan oleh kelompok sosial manapun, baik oleh pihak pemerintah ataupun aparat keamanan maupun oleh pihak nonpemerintah, dengn tujuan untuk melemahkan atau menghancurkan kelompok lain. Serangan fisik selalu melibatkan kekerasan fisik, pertumpahan darah, atau pengrusakan barang-barang. Perbedaan serangan bersenjata dengan kerusuhan terletak terletak pada sifatnya yang terorganisir dan biasanya untuk kepentingan politik.
4.      Korban Jiwa Akibat Kekerasasn Politik. Korban dan kerugian tidak hanya diderita oleh pihak yang berkonflik, tetapi juga masyarakat sekitarnya.  Semakin banyak korban jiwa baik akibat demostrasi, kerusuhan, maupun serangan senjata, berarti semakin besar konflik yang terjadi.


















F. Perbedaan Konflik Dan Kekerasan

KONFLIK
KEKERASAN
1.      Proses terjadinya konflik diketahui oleh kedua belah pihak yang bertikai.
2.      Aktivitas tang dilakukan tidak meninbulkan reaksi yang berarti.
3.      Tidak berniat menjatuhkan lawan.
4.      Dapat memotivasi untuk meraih prestasi.
5.      Bukan merupakan pelanggaran hukum.
6.      Cara penyelesaiannya dapat dilakukan dengan akomodasi dan peradilan.
7.      Terjadi dalam waktu yang relatif panjang.
8.      Dilakukan dengan langkah-langkah nyata untuk mencapai tujuan.
1.      Proses terjadinya kadang tidak diketahui olah pihak yang lemah.
2.      Aktivitas yang dilakukan menimbulkan reaksi keras, bahkan benturan fisik.
3.      Ada niat mencelakakan pihak lain.
4.      Karena kesalahpahaman kedua pihak.
5.      Merupakan bentuk pelanggaran hukum.
6.      Cara penyelesaiannya harus dilakukan melaluai peradilan.
7.      Terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
8.      Dilakukan dengan penuh prasangaka saehingga merugikan pihak lain.



Disamping pebedaan-perbedaan diatas, konflik sosial dan kekerasan memiliki beberapa sisi persamaan, antara lain :
1.      Keduanya terdapat unsur benturan fisik yang dapat menimbulkan korban jiwa, luka-luka, ataupun kerusakan harta benda.
2.      Konflik dan kekerasan merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif yang mengarah pada disintegrasi didalam masyarakat.
letsgosinjisekaie@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar