Minggu, 03 April 2016

Penetapan Kadar Fe Dalam Garam Tunjung Metode Gravimetri












BAB 2
Penetapan Kadar Fe Dalam Garam Tunjung
Metode Gravimetri

(laporan ini masih butuh perbaikan)










PENETAPAN  KADAR FE DALAM GARAM TUNJUNG
METODE GRAVIMETRI

I.              Tanggal Ujian  : Senin, 24 Februari 2014 - Kamis, 27 Februari 2014
II.           Tujuan
1.             Siswa dapat melakukan Analisis Gravimetri
2.             Siswa dapat menentukan kadar Fe dalam FeSO4.7H2O sebagai Fe2O3
III.        Prinsip Penetapan
Sejumlah tertentu contoh Fe­­2+ dioksidasi menjadi Fe3+,  kemudian diendapkan dengan NH4OH sebagai Fe(OH)3 dan dipijarkan pada suhu 500-600°C. Fe ditimbang sebagai Fe2O3.
IV.        Dasar Teori
Gravimetri adalah metode analisis kuantitatif unsur atau senyawa berdasarkan bobotnya yang diawali dengan pengendapan dan diikuti dengan pemisahan dan pemanasan endapan dan diakhiri dengan penimbangan. Gravimetri pengendapan adalah dimana bahan yang akan ditetapkan dari dalam suatu larutan dalam bentuk yang begitu sedikit dapat larut, sehingga tak terjadi kehilangan yang berarti bila endapan dipisahkan dengan menyaringnya dan ditimbang. Untuk memperoleh keberhasilan pada analisis secara gravimetri maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.             Unsur atau senyawa yang ditentukan harus terendapkan secara sempurna
2.             Bentuk endapan yang ditimbang harus diketahui dengan pasti rumus molekulnya
3.             Endapan yang diperoleh harus murni dan mudah ditimbang.
Besi yang murni adalah logam berwarna putih perak dan melebur pada suhu 1535°C . Besi membentuk 2 deret garam yang penting. Garam-garam Fe diturunkan dari Fe(II) oksida. Dalam larutan garam ini mengandung ion Fe2+ yang berwarna agak hijau. Ion Fe2+ dapat dioksidasikan menjadi Fe3+ (Fe2O3). Fe (III) lebih stabil dalam garam besi (II).
Besi dalam garam tunjung (FeSO4.7H2O) dapat diendapkan sebagai besi (II) hidroksida. Namun larutan ini  tidak mantap dan mudah teroksidasi menjadi besi (III), oleh karena itu besi harus diendapkan sebagai Fe(OH)3. Secara gravimetri dapat digunakan HNO3, air brom atau hydrogen sebagai oksidator. Persamaan untuk pengendapan besi (III) oksida terhidrasi dapat ditulis sebagai :
Fe3+ + 3NH3 + 3H2O →Fe (OH)3 + 3NH4+
Unsur lain yang diendapkan oleh larutan ammonia, tentu saja tidak boleh ada. Ini meliputi aluminium, kromium trivalent, titanium, dan zirconium. Seperti yang diharap dari sifatnya yang koloidal, besi (III) oksida terhidrasi mempunyai kecenderungan besar untuk mengadsorbsi ion-ion lain yang ada.
Endapan besi (III) hidroksida mirip gelatin selalu disaring melalui kertas saring. Dalam menyaring endapan, tidak diperkenankan menggunakan kertas saring yang menggunakan hisapan karena akan mendorong masuknya partikel endapan yang kecil kedalam pori-pori medium saring.
Besi (III) hidroksida paling baik dicuci secara dekantasi , endapan lalu dapat diaduk dengan seksama dengan cairan pencuci yang paling memuaskan adalah mencuci dengan ammonium nitrat, ini akan menguap ketika dipijarkan.
Pada pemijaran suhu 500-600oC Fe(OH)3 akan menjadi Fe2O3 sehingga secara garis besar  reaksi yang terjadi pada penetapan Kadar Fe sebagai Fe2O3 adalah
6FeSO4 + 6HNO3 + 3O → 2Fe2(SO4)3 + 2Fe(NO3)3 + 3H2O
Fe(NO3) + Fe2(SO4)3 + 9NH4OH → 3Fe(OH)3 + 3(NH4)2SO4 + 3NH4NO3
2Fe(OH)3 →Fe2O3 + 3H2O
V.           Alat dan Bahan
NO
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1
Beaker Glass
100 ml
1
2
Beaker Glass
600 ml
1
3
Corong Gravimetri
-
1
4
Botol Semprot
600 ml
1
5
Batang Pengaduk
-
1
6
Tabung Reaksi
-
2
7
Rak Tabung Reaksi
-
1
8
Pipet Volume
5 ml
1
9
Termometer
2000 C
1
10
Bulp
-
1
12
Spatula
-
1
13
Botol Timbang
-
1
14
Kaca Arloji
-
1
15
Tanur
-
1
16
Desikator
-
1
17
Gegep
-
1
18
Neraca Analitik
-
1
19
Cawan
-
1
20
Porselin
-
1
21
Hot Plate
-
1
22
Kaki Tiga
-
1

NO
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1
Aquades
-
Seperlunya
2
HNO3
4N
Seperlunya
3
NH4OH
2N
Seperlunya
4
NH4Cl
2N
Seperlunya
5
NH4NO3
1%
Seperlunya
6
Kertas Saring Whatman
41
Seperlunya
7
FeSO4.7H2O
p.a
0,5 gram


VI.        Prosedur Penetapan
1.             Timbang ± 0,5 gram sampel garam Fe.
2.             Masukkan kedalam beaker glass, bilas dan larutkan dengan 25 ml aquadest.
3.             Tambahkan 5 ml HNO3 4 N.
4.             Larutan dididihkan diatas hotplate hingga terbentuk larutan kuning.
5.             Ditambahkan 1-2 tetes NH4OH, bila terbentuk endapan merah kecokelatan menunjukkan bahwa Fe2+ telah teroksidasi menjadi Fe3+.
6.             Tambahkan aquadest hingga 100 ml.
7.             Panaskan larutan 70-800C.
8.             Tambahkan 15 ml NH4Cl 2N.
9.             Tambahkan NH4OH berlebih, dan didihkan selama 1 menit.
10.         Larutan disaring dengan kertas saring bebas abu 41(Whatman)
11.         Enaptuangkan dan cuci dengan NH4NO3 1% hingga bebas klorida dan Sulfat.
12.         Endapan dimasukkan kedalam cawan porselin yang telah konstan dan dikeringkan diatas hotplate.
13.         Endapan dipijarkan pada suhu 500-6000C selama 30 menit.
14.         Dinginkan dalam desikator dan ditimbang.
15.         Lakukan pemijaran , pendinginan dan penimbangan hingga didapat berat konstan.
16.         Hitung kadar Fe dalam contoh.
VII.    
0.5 gr FeSO4.7H2O

Timbang
Skema Prosedur Penetapan

Dinginkan, masukkan ke desikator, ditimbang.
Perhitungan kadar Fe
Diulangi hingga bobot konstan

Larutkan
Ditambahkan
Didihkan
Diuji dengan NH4OH
1-2 tetes
Diencerkan hingga
100 mL
Dipanaskan suhu
70-80oC
Ditambah 15 mL
NH4Cl 2N
Ditambahkan NH4OH Berlebih
Didihkan selama 1 menit
Dengan 25 mL Aquadest

5 mL HNO3 4 N

Sampai warna kuning

Endapan merah kecokelatan menunjukkan bahwa Fe2+ telah teroksidasi menjadi Fe3+
Hingga semua Fe diendapkan
Disaring dan dicuci
Dikeringkan
Dimasukkan
Diarangkan dan dipijarkan
Dengan kertas saring dan dicuci dengan NH4NO3 1% hingga bebas Cl dan SO4 2-

Ke dalam cawan konstan

Pada suhu 500-600 oC

 































VIII.  Rumus Perhitungan



IX.        Data Penetapan Dan Perhitungan Peserta Uji Kompetensi









Nama
Abdul Rachman Alga Fikky
NIS
110101001
Tanggal Ujian
Rabu, 26 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
 52,1984
0,5021 
52,3475 
0,1491 
Perhitungan


Nama
Dwi Asriyanti
NIS
110101005
Tanggal Ujian
Rabu, 26 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
 54,2173
0,5040 
54,3586 
0,1413 
Perhitungan



Nama
Harun Kamaruddin
NIS
110101014
Tanggal Ujian
Senin, 24 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
 51,5633
0,4999 
51,6905 
0,1283 
Perhitungan



Nama
Isfan Fajar Pratama
NIS
110101015
Tanggal Ujian
Selasa, 25 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
 53,1002
0,5016 
53,2487 
0,1485 
Perhitungan



Nama
Selfy Grace Alvhamega Lucas
NIS
110101029
Tanggal Ujian
Kamis, 27 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
52,5442 
0,5008 
52,6904 
0,1462 
Perhitungan



Nama
Muhamad Said
NIS
110101023
Tanggal Ujian
Rabu, 26 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
52,6148 
0,4814 
52,7554 
0,1406 
Perhitungan


Nama
Muhammad Ghaniy Al-Rasyid
NIS
110101022
Tanggal Ujian
Senin, 24 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)




Perhitungan



Nama
Rahmad Junaid
NIS
110101025
Tanggal Ujian
Senin, 24 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
 53,4876
0,5024 
53,6344 
0,1468 
Perhitungan


Nama
Ummi Nurul Haqiqi
NIS
110101032
Tanggal Ujian
Selasa, 25 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
 54,6785
0,5038 
54,8297 
0,1512 
Perhitungan


Nama
Yonatan Dwi Setiawan
NIS
110101033
Tanggal Ujian
Kamis, 27 Februari 2014
Kode Sampel

Data Pengamatan
Massa Cawan (gr)
Massa Sampel (gr)
Massa Cawan + Endapan (gr)
Massa Endapan (gr)
 52,7272
0,5001 
52,8778 
0,1506 
Perhitungan


X.           Pembahasan
Pada penetapan kadar Fe dalam sampel garam tunjung menggunakan metode gravimetri, dimana komponen yang diinginkan diubah ke bentuk lain agar dapat dihitung. Pada penetapan ini besi (II) tidak ditetapkan sebagai Fe(OH)2 karena mudah iokasidasi oleh udara, sehingga pada saat pemijaran bisa menjadi fe (III). Besi (II) juga tidak stabil, maka dari itu sebelum proses pengendapan dilakukan pengoksidasian dengan HNO3 4N, dari Fe2+ menjadi Fe3+.
6FeSO4(aq) + 6HNO3(aq) + 3O à 2Fe2(SO4)3(aq) + 2Fe(NO3)3(aq) + 3H2O(l)
Ketika pengendapan dilakukan, pH tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Apabila pH terlalu tinggi dapat mengendapkan hidroksida lain seperti Mg, sedangkan apabila pH terlalu rendah maka besi akan larut, sehingga tidak terbentuk endapan. Maka dari itu digunakan NH4Cl sebagai buffer bersama NH4OH. Pengendapan dilakukan dengan penambahan NH4OH 2N berlebih, hingga terbentuk endapan Fe(OH)3 berwarna merah kecoklatan. Dididihkan selama 1 menit berfungsi agar endapan yang dihasilkan sempurna dan tidak terjadi peptisasi. Endapan yang dihasilkan dicuci dengan NH4NO3 1% hingga bebas pengotor klorida dan sulfat.
Reaksi yang terjadi pada saat pengendapan :
Fe2(SO4)3(aq) + Fe(NO3)3(aq) + 9NH­4OH(aq) à 3Fe(OH)3­(s) + 3(NH4)2SO4(aq) + 3NH4NO3(aq)
Setelah endapan bebas dari pengotor klorida dan sulfat, endapan dikeringkan kemudian dipijarkan menjadi Fe2O3 . Dengan reaksi :
2Fe(OH)3(s) à Fe2O3(s) + 3H2O(l)
XI.        Kesimpulan
Nama
Kadar Fe
Teori
Praktek
% Kesalahan
Abd. Rachman AF
20,1424 %
20,7868 %
3,0996 %
Dwi Asriyanti
20,1424 %
19,6250 %
2,5687 %
Harun Kamaruddin
20,1424 %
17,9656 %
10,80705 %
Isfan Fajar P
20,1424 %
20,7232 %
2,8050 %
M. Ghaniy Al-Rasyid
20,1424 %
19,6250 %
2,5687 %
M. Said
20,1424 %
20,4445 %
1,4777 %
Rahmad Junaid
20,1424 %
20,4538 %
1,5225 %
Selfy Grace AL
20,1424 %
20,4353 %
1,4333 %
Ummi Nurul H
20,1424 %
21,0083 %
4,1217 %
Yonatan Dwi S
20,1424 %
21,0798 %
4,4469 %