Jumat, 01 April 2016

(Penetapan Kesadahan Air) Laporan Uji Kompetensi Keahlian Jurusan Kimia Analis 2014 - SMK Negeri 1 Bontang, Kalimantan Timur)


PENETAPAN KESADAHAN (HARDNESS)
DALAM SAMPEL AIR METODE TITRASI KOMPLEKSOMETRI
               
I.              Tanggal Ujian  : Senin, 24 Februari 2014 - Kamis, 27 Februari 2014
II.           Tujuan
1.             Siswa dapat menetapkan kesadahan Total sampel air
2.             Siswa dapat menetapkan kesadahan Ca2+ sampel air
3.             Siswa dapat menetapkan kesadahan Mg2+ sampel air
4.             Siswa dapat menentukan kelayakan air berdasarkan standar baku mutu
III.        Prinsip Penetapan
Sejumlah sampel yang mengandung Ca2+ dan Mg2+ dititrasi dengan EDTA membentuk senyawa kompleks dengan indikator logam EBT dan Mureksid pada pH tertentu sehingga membentuk warna yang berubah secara tajam pada titik akhir titrasi.
IV.        Dasar Teori
Air adalah pelarut yang baik, sehingga dapat melarutkan zat-zat dari batuan yang berkontak dengannya. Bahan-bahan batuan (mineral) tersebut dapat berupa CaCO3, MgCO3, CaSO4, NaCl, Na2SO4, dan sebagainya. Dimana air yang mengandung ion-ion kalsium dan magnesium  dikenal sebagai air sadah.
     Air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga mengakibatkan terbentuknya kerak.
            Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks (dimana titran dan titrat saling mengompleks). Penunjuk yang digunakan pada kompelsometri adalah pereaksi organik yang akan membentuk senyawaan berwarna khas dengan kation yang sedang diuji. Misalnya penunjuk EBT dengan kalsium,magnesium,atau kation lainnya, akan membentuk kompleks berwarna merah anggur tua, sedangkan warna penunjuknya sendiri biru.
Kesadahan air dapat diukur dengan metode titrimetri cara kompleksometri. Dalam titrasi kompleksometri, ion Ca2+ dan Mg2+ membentuk kompleks dengan EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetat). EDTA merupakan komlpekson yang yang paling luas digunakan karena aksi mengkompleksnya yang sangat kuat dan tersedia secara komersial. Berikut adalah reaksi Ca2+ dan Mg2+ dengan indikator yang disimbolkan sebagai ion logam M2+
M2+ + EBT à M.EBT
Setelah bereaksi dengan EBT, membentuk M.EBT, logam M lepas dari indikator dan diikat oleh EDTA.
     M.EBT + EDTA à M.EDTA + EBT
Efek dari air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah antara lain :
1.             Dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran.
2.             Menyebabkan pemborosan penggunaan sabun, karena air sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi membentuk gumpalan yang sukar dihilangkan.
3.             Dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan antara lain adalah dapat menyebabkan cardiovascular disease (penyumbatan pembuluh darah jantung) dan urolithiasis (batu ginjal).

V.           Alat dan Bahan
NO
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1
Buret
50 mL
1
2
Erlenmeyer
250 mL
3
3
Pipet Gondok
50 mL
2
4
Pipet Gondok
10 mL
1
5
Pipet Gondok
5 mL
1
6
Spatula
Stainlestell
1
7
Klem & Statif
-
@1
8
Beaker Glass
250 mL
1
9
Beaker Glass
100 mL
2
10
Batang Pengaduk
1
11
Corong Kaca
kaca
1
12
Pipet Ukur
2 mL
1
13
Botol Semprot
500 mL
1

NO
Nama Bahan
Spesifikasi
Jumlah
1
Sampel No. 3
 -
1000 mL 
2
Aquades
 -
Seperlunya 
3
EDTA
1/28 N
 Seperlunya
4
Larutan Standar Ca

 Seperlunya
5
Indikator EBT
p.a
 Seperlunya
6
Indikator Mureksid
p.a
 Seperlunya
7
Buffer pH 10
pH=10
 Seperlunya
8
Buffer pH 12
pH=12
Seperlunya
9
Larutan KCN
10%
 Seperlunya

VI.        Prosedur Penetapan
1.             Pembakuan Larutan EDTA 1/28 N
a.    Dengan Indikator EBT
-       Ambil 10 mL larutan standar kalsium dengan pipet dan masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL
-       Tambahkan 5 mL Buffer pH 10 dan ± 50 mg indikator EBT. Larutan akan berwarna merah anggur.
-       Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru.
-       Catat pemakaian EDTA.
Fakor (EDTA-EBT) = f1 = 10mL/mL EDTA
b.    Dengan Indikator Mureksid
-       Ambil dengan pipet 10 mL larutan standar kalsium dan masukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL.
-       Tambahkan 1 mL larutan Buffer pH 12 dan ± 50 mg indikator mureksid. Larutan akan berwarna merah anggur.
-       Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi ungu (violet)
-       Catat pemakaian EDTA
Faktor (EDTA-Mureksid) = f2 = 10 mL/mL EDTA


2.             Penetapan Kesadahan Total
a.    Siapkan erlenmeyer 250 mL, masukkan ke dalamnya 100 mL sampel air yang akan diperiksa.
b.    Tambahkan 5 mL Buffer pH 10
c.    Tambahkan 1 mL KCN 10% jika ternyata cairan dalam erlenmeyer keruh.
d.   Masukkan ± 50 mg indikator EBT.
e.    Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai terjadi perubahan warna merah anggur menjadi biru.
f.     Catat volume pemakaian EDTA yang digunakan.

VII.     Skema Prosedur Penetapan
1.             Pembakuan EDTA 1/28 N
a.    Dengan Indikator EBT
b.    Dengan Indikator Mureksid
                             


2.             Penetapan Kesadahan Total




3.             Penetapan Kesadahan Ca2+

 
 






VIII.  Rumus Perhitungan
Fakor (EDTA-EBT) = f1 = 10mL/mL EDTA
Faktor (EDTA-Mureksid) = f2 = 10 mL/mL EDTA


  
IX.        Data Penetapan Dan Perhitungan Peserta Uji Kompetensi
Nama
Agustiawan
NIS
110101003
Tanggal Ujian
Selasa, 25 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel E
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+
Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)
Awal
0,00
10,00
0,00
10,00
0,00
17,00
0,00
10,00
-
Akhir
10,00
19,00
9,30
19,10
16,40
33,60
9,80
20,00
-
Pemakaian
10,00
9,00
9,30
9,10
16,40
16,00
9,80
10,00
-
Rata-Rata
9,50 mL
9,20 mL
16,50 mL
9,90 mL
Perhitungan


Nama
Fajar Adiyatama
NIS
110101007
Tanggal Ujian
Rabu, 26 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel 3
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+
Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)
Awal
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Akhir
10,00
10,00
9,60
9,60
15,90
15,90
10,40
10,00
9,95
Pemakaian
10,00
10,00
9,60
9,60
15,90
15,90
10,40
10,00
9,95
Rata-Rata
10,00 mL
9,60 mL
15,90 mL
10,12 mL
Perhitungan


Nama
Firman Amiruddin
NIS
110101009
Tanggal Ujian
Selasa, 25 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel D
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+

Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)

Awal
0,00
12,00
0,00
9,50
0,00
0,00
0,00
4,00
-

Akhir
10,00
22,00
9,50
19,50
20,2
20,2
3,00
7,00
-

Pemakaian
10,00
10,00
9,50
10
20,2
20,2
3,00
3,00
-

Rata-Rata
10,00 mL
9,75 mL
20,2 mL
3,00 mL

Perhitungan



Nama
Fitria Dwi Ningrum
NIS
110101011
Tanggal Ujian
Kamis, 27 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel 2
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+

Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)

Awal
1,60
12,00
1,00
5,00
2,50
1,00
0,00
10,10
22,00

Akhir
11,60
22,00
4,20
8,30
23,55
22,00
10,00
21,70
32,20

Pemakaian
10,0
10,0
3,20
3,30
21,05
21,00
10,00
9,60
10,20

Rata-Rata
10,00 mL
3,25 mL
21,03 mL
10,10 mL

Perhitungan


Nama
Guntur Prima Nugraha
NIS
110101012
Tanggal Ujian
Rabu, 26 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel 1
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+

Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)

Awal
10,00
10,00
0,00
7,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-

Akhir
10,00
20,10
10,00
20,00
18,10
18,10
6,80
13,80
-

Pemakaian
10,00
10,10
10,00
10,00
18,10
18,00
6,80
6,80
-

Rata-Rata
10,05 mL
10,00 mL
18,10 mL
6,80 mL

Perhitungan


Nama
Karina Ananda Putri
NIS
110101017
Tanggal Ujian
Senin, 24 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel C
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+
Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)
Awal
0,00
11,00
0,00
11,00
0
17,00
0,00
22,00
-
Akhir
10,00
21,20
9,90
21,00
16,60
33,60
10,70
32,80
-
Pemakaian
10,00
10,20
9,90
10,00
16,60
16,60
10,70
10,80
-
Rata-Rata
10,10 mL
9,95 mL
16,60 mL
10,75 mL
Perhitungan


Nama
Lia Nur Azizah
NIS
11010101018
Tanggal Ujian
Kamis, 27 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel 1
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+
Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)
Awal
0,00
10,00
0,00
27,10
10,00
0,00
19,00
33,10
-
Akhir
9,70
19,70
9,60
36,70
28,65
18,50
25,80
39,90
-
Pemakaian
9,70
9,70
9,60
9,60
18,65
18,50
6,80
6,80
-
Rata-Rata
9,70 mL
9,60 mL
18,575 mL
6,80 mL
Perhitungan




Nama
Rifky Rinaldi
NIS
110101026
Tanggal Ujian
Rabu, 26 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel 2
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+
Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)
Awal
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
Akhir
10,00
10,00
9,70
9,70
20,7
20,8
3,10
3,20
-
Pemakaian
10,00
10,00
9,70
9,70
20,7
20,8
3,10
3,20
-
Rata-Rata
10,00 mL
9,70 mL
20,75 mL
3,15 mL
Perhitungan



Nama
Siti Fajri Lukito Ningati
NIS
110101030
Tanggal Ujian
Selasa, 25 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel F
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan
Ca+
Kesadahan Total
Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)
Awal
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Akhir
9.90
9.90
9.50
9.40
5.30
5.20
18.5
19.5
18.6
Pemakaian
9,90
9,90
9.50
9.40
5.30
5.20
18.50
19.50
18.60
Rata-Rata
9,90 mL
9,45 mL
5,25 mL
5,25 mL
Perhitungan


Nama
Suciyanti Aprillia
NIS
110101031
Tanggal Ujian
Senin, 24 Februari 2014
Kode Sampel
Sampel A
Data Pengamatan
Pembakuan EDTA (EBT)
Pembakuan EDTA (Mureksid)
Kesadahan Total
Kesadahan Ca2+
Titrasi Ke-
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T1 (mL)
T2 (mL)
T3 (mL)
Awal
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
-
Akhir
10,00
10,10
9,40
9,20
18,7
18,6
7,10
7,10
-
Pemakaian
10,00
10,10
9,40
9,20
18,7
18,6
7,10
7,10
-
Rata-Rata
10,05 mL
9,30 mL
18,65 mL
7,10 mL
Perhitungan



X.           Pembahasan

Kesadahan merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ion sadah, pada umumnya disebabkan oleh adanya ion Ca2+ dan Mg2+ . Kesadahan dapat ditentukan dengan metode titrasi dengan EDTA sebagai peniternya. EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate) merupakan senyawa yang mudah larut dalam air dan dapat diperoleh dalam keadaan murni. Tetapi larutan EDTA bukan larutan standar primer. Maka dari itu, sebaiknya EDTA distandarisasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Kesadaan total adalah jumlah Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air. Pada penetapan ini Ca2+ dan Mg2+ ditetapkan sebagai Ca.EDTA dan Mg.EDTA. EDTA berfungsi mengikat ion-ion ini sehingga terbentuk senyawa kompleks. Sebelum berikatan dengan EDTA, ion-ion ini berikatan dengan kompleks indikator sehingga terbentuk logam indikator yang memunculkan warna merah anggur. Warna merah anggur tersebut akan berubah menjadi biru ketika seluruh ion Ca2+ dan Mg2+ terikat dengan EDTA sehingga tersisa kompleks indikator yang berwarna biru. Ini menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi. Jika persen kesalahan yang dicapai relatif besar, hal ini dapat dikarenakan penggunaan MgCl2 yang ditambahkan pada larutan EDTA 1/28 N yang mengakibatkan jumlah mol EDTA berkurang, sehingga dalam penetapan akan memerlukan jumlah volume EDTA lebih dari jumlah volume EDTA teori berdasarkan konsep mol. Adapun fungsi Buffer pH 10 adalah menjaga pH agar tidak turun, karena sewaktu peniteran EDTA melepas ion H+ yang dapat menurunkan pH.
M2+ + H2Y2- ßàMY2- + 2H+
Seperti halnya EBT, indikator mureksid bereaksi dengan ion-ion logam membentuk kompleks logam indikator dan berubah warna ketika semua ion logam pada kompleks indikator terikat pada EDTA, namun hanya bereaksi dengan ion Ca2+ sehingga kesadahan Ca2+ dapat ditetapkan serta kesadahan Mg2+ didapat dari selisih kesadahan total dan kesadahan Ca2+. Untuk menetapkan kesadahan Ca2+, digunakan Buffer pH 12 karena ion Mg2+ dapat diendapkan dan agar pH dapat ditahan dalam kondisi yang stabil. Jika pada saat penambahan Buffer pH 12 larutan menjadi keruh, maka dapat berarti terdapat logam yang mengendap dengan Buffer pH 12, sehingga perlu ditambahkan KCN sebagai masking agent yang menutupi ion logam pengganggu tersebut agar tidak bereaksi dengan EDTA.  Kadar maksimum Kesadahan berdasarkan Kep.Menteri Kesehatan NO. 907/SK/VII/2002 adalah 500 mg/L.

XI.        Kesimpulan
Nama
Kesadahan Total (mg/L)
Kesadahan Ca (mg/L)
Kesadahan Mg (mg/L)
Berdasarkan Kep.MenKes
NO. 907/SK/VII/2002
Agustiawan
309,1219
191,4454
117,6772
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Fajar Adiyatama
283,02
187,5799
95,4401
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Firman Amiruddin
359,4158
196,0955
163,3203
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Fitria Dwi N
375,535
57,3409
318,1943
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Guntur Prima N
320,24
120,99
199,25
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Karina Ananda P
292,8798
192,345
100,5348
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Lia Nur Azizah
340,6863
126,0753
214,611
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Rifky Rinaldi
370,3875
57,96
312,4275
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Siti Fajri LN
333,7553
98,9075
234,8478
< 500 mg/L (dalam batas aman)
Suciyanti Aprillia
329,9764
135,8834
194,093
< 500 mg/L (dalam batas aman)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar