SINTETIS (PENGGABUNGAN)
- Merupakan suatu reaksi sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa).
SINTESIS KIMIA
- Adalah kegiatan melakukan reaksi kimia untuk memperoleh suatu produk kimia, ataupun beberapa produk.
ASPIRIN
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat dari turunan asam salisilat yang sering digunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi. Aspirin juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo lama untuk mencegah serangan jantung. Terdapat berbagai turunan yang digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat.Turunannya yang paling dikenal adalah asam asetilsalisilat.
SPESIFIKASI ASAM SALISILAT
IUPAC Name
| |
Trivial Name
|
Salicylic Acid
|
Molecule Formula
|
C7H6O3
|
Molar mass
|
138,12 g / mol
|
Density and Fase
|
1,44 g / cm3
|
Molten Point
|
159°C
|
Boiled Point
|
211°C
|
Performance
|
White
|
SPESIFIKASI ASPIRIN
IUPAC Name
| |
Trivial Name
|
Acetylsalicylic Acid
|
Rumus molekul
| |
Massa relatif
|
180 gr/mol
|
Massa jenis and Fase
|
1.40 g / cm³ , solid
|
Titik leleh
|
molten point 135 ° C ( 275°F)
|
Titik didih
|
140 ° C ( 284 ° F)
|
Kelarutan dalam air
|
3 mg / mL ( 20°C )
|
Penampilan
|
White
|
SINTESIS ASPIRIN
Aspirin dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asamasetat menggunakan katalis 85% H3PO4 sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam bifungsional yang mengandung dua gugus ± OH dan ± COOH. Karenanya asam salisilat ini dapat mengalami dua jenis reaksi yang berbeda yaitu reaksi asam dan basa. Reaksi dengan anhidrida asam asetat akan menghasilkan aspirin. Sedangkan reaksi dengan methanol akan menghasilkan metil salisilat. Uji terhadap asam salisilat, dan aspirin komersil digunakan untuk menguji kemurnian aspirin, khususnya mendeteksi apakah masih terdapat asam salisilat dalam sampel.
Skema reaksi
Reaksi ini berjalan pada suhu 60OC dengan katalis berupa asam sulfat pekat. Selain sebagai katalis, asam slfat pekat ini juga berfungsi sebagai zat penghidrasi. Pada reaksi ini, terlihat asam salisilat sebagai bahan utama dalam pembentukan aspirin dan ion CHCOO- dari asam asetat sebagai bagian dari gugus aspirin. Sedangkan gugus OH- dan H+dari masing-masing pereaksi akan membentuk produk samping berupa H2O
ALAT DAN BAHAN
asam salisilat
asam asetat
H2SO4
ethanol
Aquades
Erlenmeyer vakum
Water bath
Neraca analitik
Corong buchner
Pompa vakkum
1. Saat disaring dengan kertas saring menggunakan pompa vakum ada banyak kristal aspirin yang terlarut dalam erlenmeyer vakum. Seingga banyak kristal aspirin yang tertinggal dalam erlenmeyer vakum. Tentu perlakuan ini dapat mengurangi rendemen dan berat produk.
2. Pengadukan yang tidak merata dan konstan. Perlakuan seperti ini juga dapat mengurangi rendemen dan massa produk yang didapat karena pengadukan yang tidak merata dan konstan akan menyebabkan reaksi tidak berjalan sempurna. Sehingga hanya sebagian pereaksi yang membentuk aspirin.
3. Jika pereaksi tidak berjalan dengan sempurna maka besar kemungkinan dalam produk aspirin mengandung kristal asam salisilat karena reaksi yang tidak sempurna pada pembentukan aspirin tadi. Sehingga mengurangi kadar aspirin dalam produk.
Skema prosedur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar